Kamis, 12 Maret 2015

Tugas Bulan I Semester 8


I.             PENDAHULUAN

I.1 Akuntansi Internasional Dipandang dari Sudut Pandang Sejarah dan Kontemporer

I.1.1 Sejarah

      Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui hari ini, berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Singkat kata, gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai Kepulauan Inggris. Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tidak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Perkembangan yang sama dan kurang lebih serupa juga terjadi di tempat lain. Misalnya, model akuntansi Belanda digunakan juga di Indonesia. Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul juga secara bersamaan. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi internasional tersebut adalah bahwa  di banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat secara erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya makin internasional.

 

I.1.2 Kontemporer

      Apabila usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sessuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus atas hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi habatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien.

 

I.2 Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional

      Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan yang berakar dari masa lampau ini akan terus berlanjut tanpa terputus. Ketika di masa lalu perdagangan jasa biasanya kalah penting jika dibandingkan dengan perdagangan barang. Saat inii perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat daripada perdagangan barang. Saat ini, bisnis internasional melebihi perdagangan luar negeri dan meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalamm wilayah satu negara.

 

I.3 Inovasi Keuangan

      Manajemen resiko telah menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan deregulasi pasar keuangan  dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini tdak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal,tetapi juga menghadapkan perusahaan pada resiko menderita kerugian ekonomis.

 

I.4 Kompetisi Global

      Faktor lain yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional.

 

I.5 Merger dan Akuisisi Lintas Batas Negara

      Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan. Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.

 

I.6 Internasionalisasi Pasar Modal

      Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam perode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 trilin dollar. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi, pinjaman modal perusahaan san prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak naik secara dramatis sejak tahu 1990. Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik dan Eropa, termasuk juga di dalamnya Afrika dan Timur Tengah. Sejak peristiwa tragis 9/11, pasar modal di seluruh tiga wilayah tersebut telah berkembang secara signifikan.

 

I.7 Ekonomi Amerika dan Eropa Barat

I.7.1 Amerika

      Ekonomi AS dan pasar sahamnya megalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat. Kapitalisasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap total global berada pada posisi 47,5 persen pada awal tahun 2006.

 

I.7.2 Eropa Barat

      Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh keda tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Pasar ekuitas Eropa terus tumbuh. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan.

 

I.8 Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara

      Gelombanng minat melakukan pencatatan lintas batas negara tidak merupakan fenomena kesempatan. Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus,setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing. Derap perubahan yang terjadi di pasar-pasar modal seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan didominasi oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara signifikan meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor internasional. Seluruh perkembangan ini menghadapkan kita pada situasi yang sangat kompleks bagi regulasi laporan keuangan.

 

 

II.           PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

II.1 Perkembangan

      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar-bangsa. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan/atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebarkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.

  1. Sumber pendanaan. Pengungkapan di lakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para pemimpin.
  2. Sistem hukum. Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi : kodifikasi hukum dan hukum umum.  Kodifikasi hukum akuntansi cenderung terpaku pada bentuk legalnya saja, sementara hukum akuntansi yang lebih umum cenderung terpaku pada muatan ekonominya.
  3. Perpajakan. Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi yang sama.
  4. Ikatan politik dan ekonomi. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan lainnya. Banyak negara-negara berkembang menggunakan  sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut  atau karena pilihan mereka sendiri.
  5. Inflasi. Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait , sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut  perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka.
  6. Tingkat perkembangan ekonomi. Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Masalah akuntansi seperti penilaian aset tetap dan pencatatan depresiasi  yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi makin semakin kurang penting.
  7. Tingkat pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah.
  8. Budaya.  Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang di bagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara.

Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu :

1.    Profesionalisme versus Ketetapan Wajib Pengendalian.

2.    Keseragaman versus Fleksibilitas.

3.    Konservatisme versus Optimisme.

4.    Kerahasian versus Transparansi.

 

II.2 Klasifikasi

            Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi dunia.

            Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi :

(1)  Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.

(2)  Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.

(3)  Berdasarkan pendekatan disiplinindependen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbanga, coba-coba dan kesalahan.

(4)  Berdasarkan pendekatan yang sama, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif oleh pemerintah pusat.

Sistem Hukum ; Akuntansi hukum umum versus Kodifikasi hukum :

(1)  Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.

(2)  Akuntansi dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.

Sistem Praktik ; Akuntansi penyajian wajar versus Kepatuhan hukum :

(1)  Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia. Modal sifatnya makin menjadi global, sehingga menuntut adanya standar laporan keuangan perusahaan yang juga diakui secara mendunia.

(2)  Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestik lokal, sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada investor internasional.

 

 

III.          AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA

III.1 Pengamatan Tentang Standar dan Praktik Akuntansi

      Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain  yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan serta pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.

 

III.2 IFRS dalam Uni Eropa

      Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan penjelasan.

Patokan Akuntansi

Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama dimana entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa  mata uang yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing.

 

III.3 Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara

a)    Perancis

Perancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General formal yang pertama pada September 1947.

Laporan Keuangan

Perusahaan Perancis terdiri dari neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan direktur dan laporan auditor.

Patokan Akuntansi

Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.

b)   Jerman

Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia II. Pada masa itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional. Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang “pembukuan yang rapi” dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang.

Laporan Keuangan

Perusahaan Jerman terdiri dari neraca, laporan laba rugi, catatan, laporan manajemen dan laporan auditor.

Pengukuran Akuntansi

Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan: metode nilai-buku dan metode revaluasi. Berdasarkan GAS 4, metode revaluasi harus digunakan, dimana aset dan utang yang didapatkan dalam sebuah penggabungan bisnis dinilai kembali berdasarkan harga pasar dan kelebihannya dialokasikan ke goodwill. Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai aset berwujud. Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO dan rata- rata merupakan metode untuk menentukan biaya. Depresiasi aset tetap disesuaikan dengan penurunan tingkat pajak.

c)    Republik Ceko

Republik Ceko terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan barat laut, Austria di Selatan, Republik Slovakia di timur dan Polandia di utara. Akuntansi di Republik Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh negara-negara berbahasa Jerman di Eropa hingga akhir Perang Dunia II.

Laporan Keuangan

Perusahaan Republik Ceko terdiri dari neraca, akun keuntungan dan kerugian serta catatan.

Pengukuran Akuntansi

Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya.

d)   Belanda

Akuntansi Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik. Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Akuntan profesional yang sangat di hormati seringkali merupakan pengajar paruh waktu. Akuntan Belanda juga mau menerima pemikiran asing.

Laporan Keuangan

Perusahaan Belanda terdiri dari neraca, laporan laba rugi, catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan.

Pengukuran Akuntansi

Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam menggunakan nilai lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang bisa didepresiasi. Ketika harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal ini biasanya dinyatakan dalam nilai rendah atau nilai bersih yang bisa dicapai, dengan biaya yang ditentukan oleh FIFO, LIFO atau metode rata-rata.

e)    Inggris

Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnyan tapi masih memperolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian profesional.

Laporan Keuangan

Perusahaan Inggris terdiri dari laporan direktur, akun laba dan rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan dan laporan auditor.

Penghitungan Akuntansi

Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau menggunakan gabungan keduanya. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk aset-aset yang mendasarinya. Persediaan dapat dicapai pada FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.

 

 

IV.         AKUNTANSI KOMPARATIF : AMERIKA DAN ASIA

Lima Sistem Akuntansi Keuangan Nasional

a)    Amerika Serikat

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan, akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs.

Laporan Keuangan

Perusahaan AS terdiri dari laporan  manajemen, laporan auditor independen, laporan keuangan primer, diskusi manajemen dan analisis hasil operasional dan kondisi keuangan, penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangann, catatan atas laporan keuangan, perbandingan data keuangan selama lima atau sepuluh tahun dan data triwulan terpilih.

Patokan Akuntansi

AS beergantung pada harga perolehan untuk menilai aset berwujud dan aset tidak berwujud. LIFO, FIFO dan metode biaya rata-rata diperbolehkan dan telah digunakan secara luas untuk penetapan harga persediaan.

b)   Meksiko

Pengaruh AS terhadap perekonomian Meksiko meluas hingga akuntansi. NAFTA memberikan tren baru mengenai kerjasama yang lebih kuat antara organisasi akuntansi Meksiko, Kanada dan AS.

Laporan Keuangan

Perusahaan Meksiko terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan.

Patokan Akuntansi

Harga perolehan dari aset non-moneter disajikan ulang dalam peso terhadap kekuatan pembelian saat ini. Aset berwujud akan didepresiasi berdasarkan masa manfaat/kegunaannya. Aset tidak berwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya, kecuali manfaatnya tidak terbatas.

c)    Jepang

Pembukuan dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestik dan internasional. Dua agensi pemerintahan yang terpisah memiliki tanggung jawab regulasi akuntansi dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi dari undang-undang pajak penghasilan perusahaan Jepang.

Laporan Keuangan

Perusahaan Jepang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham, laporan bisnis dan jadwal terkait.

Patokan Akuntansi

Persediaan yang ada harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO dan metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost-flow, dengan rata-rata yang paling populer.

d)   Cina

Ekonomi Cina saat digambarkan sebagai ekonomi hibrid, dimana negara mengontrol komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem yang berorientasi pada pasar.

Laporan Keuangan

Perusahaan Cina terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan.

Patokan Akuntansi

Harga perolehan adalah basis untuk penilaian aset berwujud, revaluasi tidak diperolehkan. FIFO dan rata-rata adalah metode pembiayaan yang bisa diterima dan persediaan ditulis dalam penurunan harga dan keuangan. Aset tidak berwujud yang dimiliki juga dicatat sebagai biaya.

e)    India

Perekonomian Eropa mulai bersaaing dengan India setelah Portugis tiba pada tahun 1498. Dari 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor.

Pelaporan Keuangan

Perusahaan India terdiri dari neraca dua tahun, laporan laba rugi, laporan arus kas, kebijakan akuntansi dan catatan.

Pengukuran Akuntansi

Aset tetap dinilai baik dalam harga perolehan atau harga wajar. Depresiasi dialokasikan secara berkala terhadap penggunaan aset. Aset tidak berwujud biasanya diamortisasi lebih dari 10 tahun.

 

SUMBER :

Choi,Frederick D.S. & Gary K. Meek. 2012. International Accounting. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.