I.
PENDAHULUAN
I.1 Akuntansi
Internasional Dipandang dari Sudut Pandang Sejarah dan Kontemporer
I.1.1 Sejarah
Sejarah akuntansi
merupakan sejarah internasional. Sebagai permulaan, sistem pembukuan
berpasangan yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti
yang kita ketahui hari ini, berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad
ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial. Singkat kata, gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan
mencapai Kepulauan Inggris. Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan
yang tidak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola
dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni dan untuk pencatatan perusahaan
kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Perkembangan yang
sama dan kurang lebih serupa juga terjadi di tempat lain. Misalnya, model
akuntansi Belanda digunakan juga di Indonesia. Seiring dengan kekuatan ekonomi
Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan
masalah-masalah akuntansi muncul juga secara bersamaan. Berkebalikan dengan
sifat warisan akuntansi internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara, akuntansi merupakan masalah
nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat secara erat dengan
hukum nasional dan aturan profesional. Namun demikian, akuntansi melayani
manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya makin internasional.
I.1.2 Kontemporer
Apabila usaha-usaha
untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sessuatu yang
penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut
menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini
tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus atas hambatan
perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan
dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus
modal, valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait telah
diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga
mengurangi habatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi
informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan
distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti
model operasi yang efisien.
I.2 Pertumbuhan
dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis internasional
secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan yang
berakar dari masa lampau ini akan terus berlanjut tanpa terputus. Ketika di
masa lalu perdagangan jasa biasanya kalah penting jika dibandingkan dengan
perdagangan barang. Saat inii perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang
lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat daripada
perdagangan barang. Saat ini, bisnis internasional melebihi perdagangan luar
negeri dan meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi
pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk
afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan
menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika
operasi perusahaan dilaksanakan di dalamm wilayah satu negara.
I.3 Inovasi
Keuangan
Manajemen resiko telah
menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya
tidaklah sulit dicari. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan,
kerentanan harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang
biasa dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini tdak serta-merta langsung
berdampak pada proses pelaporan internal,tetapi juga menghadapkan perusahaan
pada resiko menderita kerugian ekonomis.
I.4 Kompetisi
Global
Faktor lain yang turut
menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kinerja
satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang
baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional.
I.5 Merger dan
Akuisisi Lintas Batas Negara
Seiring dengan
berlanjutnya tren global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan
akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger
umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan
aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan.
Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan
tawaran atas target akuisisi asing. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat
menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh
kendali perusahaan.
I.6 Internasionalisasi
Pasar Modal
Faktor yang mungkin
banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan
eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi dan
para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah
melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990.
Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari
empat kali lipat dalam perode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai
lebih dari 1,5 trilin dollar. Penawaran internasional yang berkenaan dengan
obligasi, pinjaman modal perusahaan san prasarana utang lainnya, semua ini
telah melonjak naik secara dramatis sejak tahu 1990. Tiga wilayah dengan pasar
modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik dan Eropa, termasuk
juga di dalamnya Afrika dan Timur Tengah. Sejak peristiwa tragis 9/11, pasar
modal di seluruh tiga wilayah tersebut telah berkembang secara signifikan.
I.7 Ekonomi
Amerika dan Eropa Barat
I.7.1 Amerika
Ekonomi AS dan pasar
sahamnya megalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik
NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi
pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing, jumlah
perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang
mencatatkan sahamnya. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global
juga meningkat. Kapitalisasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap total
global berada pada posisi 47,5 persen pada awal tahun 2006.
I.7.2 Eropa Barat
Eropa adalah wilayah
pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume
perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan
pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh keda tahun 1990-an. Faktor terkait
di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang
sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Pasar
ekuitas Eropa terus tumbuh. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam
persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena
ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan.
I.8 Pencatatan dan
Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Gelombanng minat
melakukan pencatatan lintas batas negara tidak merupakan fenomena kesempatan.
Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham
asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang
berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global.
Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus,setiap pasar menawarkan manfaat
unik untuk para penerbit asing. Derap perubahan yang terjadi di pasar-pasar
modal seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan
melambat. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup
singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan didominasi oleh dua atau tiga
bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara signifikan
meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor
internasional. Seluruh perkembangan ini menghadapkan kita pada situasi yang
sangat kompleks bagi regulasi laporan keuangan.
II.
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
II.1 Perkembangan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan
perbedaan akuntansi antar-bangsa. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah
sosial, dan/atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebarkan oleh
para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya dan perkembangan
akuntansi mulai digali lebih lanjut.
- Sumber
pendanaan. Pengungkapan di lakukan sangat lengkap
untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam
sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan,
akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran
akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan
menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para
pemimpin.
- Sistem
hukum. Sistem hukum menentukan
bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua
orientasi : kodifikasi hukum dan hukum umum. Kodifikasi hukum akuntansi cenderung
terpaku pada bentuk legalnya saja, sementara hukum akuntansi yang lebih
umum cenderung terpaku pada muatan ekonominya.
- Perpajakan. Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan
dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak.
Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi yang sama.
- Ikatan
politik dan ekonomi. Ide dan teknologi
akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis.
Sistem pencatatan berpasangan yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan
gagasan-gagasan pembaruan lainnya. Banyak negara-negara berkembang
menggunakan sistem akuntansi yang
dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara
tersebut atau karena pilihan mereka
sendiri.
- Inflasi. Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui
penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait ,
sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap
pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai
perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka.
- Tingkat
perkembangan ekonomi. Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya,
jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Masalah
akuntansi seperti penilaian aset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor
manufaktur menjadi makin semakin kurang penting.
- Tingkat
pendidikan. Standar dan praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan
dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan
informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan
akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu
negara secara umum juga rendah.
- Budaya. Di sini budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang di bagi oleh suatu masyarakat.
Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu
kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan empat
dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu
negara, yaitu :
1. Profesionalisme versus Ketetapan Wajib Pengendalian.
2. Keseragaman versus Fleksibilitas.
3. Konservatisme versus Optimisme.
4. Kerahasian versus Transparansi.
II.2 Klasifikasi
Klasifikasi akuntansi
internasional dapat dilakukan dalam dua dengan pertimbangan dan secara empiris.
Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan
pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk
mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi dunia.
Empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi :
(1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan
dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
(2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang dari
prinsip-prinsip mikroekonomi.
(3) Berdasarkan pendekatan disiplinindependen, akuntansi berasal dari
praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan dasar perlahan-lahan dari
pertimbanga, coba-coba dan kesalahan.
(4) Berdasarkan pendekatan yang sama, akuntansi distandardisasi dan
digunakan sebagai alat untuk kendali administratif oleh pemerintah pusat.
Sistem Hukum ; Akuntansi hukum umum versus Kodifikasi hukum :
(1) Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter
berorientasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh
serta pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.
(2) Akuntansi dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum
memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan
dalam jumlah kurang dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.
Sistem Praktik ; Akuntansi penyajian wajar versus Kepatuhan hukum
:
(1) Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin
berkembang di seluruh dunia. Modal sifatnya makin menjadi global, sehingga
menuntut adanya standar laporan keuangan perusahaan yang juga diakui secara
mendunia.
(2) Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set
laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestik lokal, sedangkan
yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang
ditujukan kepada investor internasional.
III.
AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
III.1 Pengamatan
Tentang Standar dan Praktik Akuntansi
Standar akuntansi
merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan.
Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar
akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya
bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Susunan standar
akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum
dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan
kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi
oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan
serta pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas
pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan
komisi keamanan.
III.2 IFRS dalam
Uni Eropa
Pada tahun 2002, Uni
Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni
Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam
laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba
rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan penjelasan.
Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan.
Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama dimana entitas asing
tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh
perusahaan induk untuk menyusun laporan keuangannya atau mata uang yang
berbeda, mata uang asing.
III.3 Sistem
Akuntansi Keuangan Lima Negara
a)
Perancis
Perancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi
nasional. Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General formal
yang pertama pada September 1947.
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
catatan atas laporan keuangan, laporan direktur dan laporan auditor.
Patokan Akuntansi
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
Aset-aset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan
metode garis lurus atau saldo menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai
terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in,
first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.
b)
Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia
II. Pada masa itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan
seksional. Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang “pembukuan yang
rapi” dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang.
Laporan Keuangan
Perusahaan Jerman terdiri dari neraca, laporan laba rugi, catatan,
laporan manajemen dan laporan auditor.
Pengukuran
Akuntansi
Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan: metode nilai-buku
dan metode revaluasi. Berdasarkan GAS 4, metode revaluasi harus digunakan,
dimana aset dan utang yang didapatkan dalam sebuah penggabungan bisnis dinilai
kembali berdasarkan harga pasar dan kelebihannya dialokasikan ke goodwill.
Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai aset berwujud. Persediaan dicatat
pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO dan rata- rata merupakan
metode untuk menentukan biaya. Depresiasi aset tetap disesuaikan dengan
penurunan tingkat pajak.
c)
Republik Ceko
Republik Ceko terletak di Eropa Tengah dan berbatasan dengan
Jerman di sebelah barat dan barat laut, Austria di Selatan, Republik Slovakia
di timur dan Polandia di utara. Akuntansi di Republik Ceko telah berganti arah
beberapa kali, seiring dengan sejarah politik negaranya. Praktik dan prinsip
akuntansinya digambarkan oleh negara-negara berbahasa Jerman di Eropa hingga
akhir Perang Dunia II.
Laporan Keuangan
Perusahaan Republik Ceko terdiri dari neraca, akun keuntungan dan
kerugian serta catatan.
Pengukuran
Akuntansi
Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya
dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Persediaan dinilai pada biaya
rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai dan FIFO serta metode rata-rata
memungkinkan adanya asumsi aliran biaya.
d)
Belanda
Akuntansi Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik.
Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Akuntan
profesional yang sangat di hormati seringkali merupakan pengajar paruh waktu.
Akuntan Belanda juga mau menerima pemikiran asing.
Laporan Keuangan
Perusahaan Belanda terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan.
Pengukuran
Akuntansi
Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata
dalam menggunakan nilai lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset
yang bisa didepresiasi. Ketika harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal
ini biasanya dinyatakan dalam nilai rendah atau nilai bersih yang bisa dicapai,
dengan biaya yang ditentukan oleh FIFO, LIFO atau metode rata-rata.
e)
Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal,
secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Undang-undang
perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnyan tapi masih
memperolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian profesional.
Laporan Keuangan
Perusahaan Inggris terdiri dari laporan direktur, akun laba dan
rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan
kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan dan
laporan auditor.
Penghitungan
Akuntansi
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau
menggunakan gabungan keduanya. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan
dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk aset-aset yang mendasarinya.
Persediaan dapat dicapai pada FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
IV.
AKUNTANSI KOMPARATIF : AMERIKA DAN ASIA
Lima Sistem
Akuntansi Keuangan Nasional
a)
Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor khusus Dewan
Standar Akuntansi Keuangan, akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan
terhadap standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan
Kurs.
Laporan Keuangan
Perusahaan AS terdiri dari laporan
manajemen, laporan auditor independen, laporan keuangan primer, diskusi
manajemen dan analisis hasil operasional dan kondisi keuangan, penjelasan
mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan
keuangann, catatan atas laporan keuangan, perbandingan data keuangan selama
lima atau sepuluh tahun dan data triwulan terpilih.
Patokan Akuntansi
AS beergantung pada harga perolehan untuk menilai aset berwujud
dan aset tidak berwujud. LIFO, FIFO dan metode biaya rata-rata diperbolehkan
dan telah digunakan secara luas untuk penetapan harga persediaan.
b)
Meksiko
Pengaruh AS terhadap perekonomian Meksiko meluas hingga akuntansi.
NAFTA memberikan tren baru mengenai kerjasama yang lebih kuat antara organisasi
akuntansi Meksiko, Kanada dan AS.
Laporan Keuangan
Perusahaan Meksiko terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan dan
catatan.
Patokan Akuntansi
Harga perolehan dari aset non-moneter disajikan ulang dalam peso
terhadap kekuatan pembelian saat ini. Aset berwujud akan didepresiasi
berdasarkan masa manfaat/kegunaannya. Aset tidak berwujud diamortisasi
berdasarkan masa manfaatnya, kecuali manfaatnya tidak terbatas.
c)
Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya
percampuran dari pengaruh domestik dan internasional. Dua agensi pemerintahan
yang terpisah memiliki tanggung jawab regulasi akuntansi dan terdapat pengaruh
yang lebih jauh lagi dari undang-undang pajak penghasilan perusahaan Jepang.
Laporan Keuangan
Perusahaan Jepang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
atas perubahan ekuitas pemegang saham, laporan bisnis dan jadwal terkait.
Patokan Akuntansi
Persediaan yang ada harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau
lebih rendah atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO dan metode biaya
rata-rata semuanya menerima metode cost-flow, dengan rata-rata yang paling
populer.
d)
Cina
Ekonomi Cina saat digambarkan sebagai ekonomi hibrid, dimana
negara mengontrol komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya,
seperti perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem yang
berorientasi pada pasar.
Laporan Keuangan
Perusahaan Cina terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan.
Patokan Akuntansi
Harga perolehan adalah basis untuk penilaian aset berwujud,
revaluasi tidak diperolehkan. FIFO dan rata-rata adalah metode pembiayaan yang
bisa diterima dan persediaan ditulis dalam penurunan harga dan keuangan. Aset
tidak berwujud yang dimiliki juga dicatat sebagai biaya.
e)
India
Perekonomian Eropa mulai bersaaing dengan India setelah Portugis
tiba pada tahun 1498. Dari 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan
dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti
barang impor.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan India terdiri dari neraca dua tahun, laporan laba rugi,
laporan arus kas, kebijakan akuntansi dan catatan.
Pengukuran Akuntansi
Aset tetap dinilai baik dalam harga perolehan atau harga wajar.
Depresiasi dialokasikan secara berkala terhadap penggunaan aset. Aset tidak
berwujud biasanya diamortisasi lebih dari 10 tahun.
SUMBER :
Choi,Frederick D.S. & Gary K. Meek. 2012. International Accounting. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar